Minggu, 24 November 2024

Bot Percakapan dan Interaksi Manusia

Dalam beberapa tahun terakhir, model bahasa besar (large language model/LLM) makin marak digunakan di Indonesia. Banyak perusahaan yang menawarkan LLM dengan berbagai fitur pendukungnya. Para pengguna juga makin terampil dalam memanfaatkan LLM ini.

Tentang LLM

LLM adalah salah satu jenis jaringan saraf tiruan (artificial neural network/ANN) yang disusun dan dilatih untuk mempelajari bahasa manusia serta berukuran besar. LLM juga dapat dilatih secara khusus (fine-tuned) untuk mengerjakan tugas tertentu. Selain itu, LLM yang bersifat umum juga bisa dipandu dengan rekayasa perintah (prompt engineering).

Diagram yang berisi dua masukan, yaitu input dan output yang digeser ke kanan. Tiap masukan diberi nilai tertanam yang mewakili nilainya, lalu dikodekan posisinya. Alurnya berisi perulangan multi-head attention, add, dan batch normalization. Ada juga feed forward biasa pada tahapan tertentu. Komponen ini diakhiri dengan operasi linear dan fungsi aktivasi softmax.
Diagram komponen utama model transformer dari artikel "Attention Is All You Need" (Vaswani, 2017) (digambar ulang oleh Yuening Jia, 2019)

Saat ini, terdapat banyak LLM, antara lain, GPT 4o (OpenAI), Gemini 1.5 (Google DeepMind), Grok 2 (xAI/Twitter), dan Claude 3.5 (Anthropic). Tiap perusahaan bersaing dalam memberikan hasil yang bagus, baik dari sisi kinerja LLM maupun dari sisi penerapannya dalam produk lain, misal untuk bot tanya-jawab layanan/produk.

Pemanfaatan oleh Pengguna

Banyak LLM yang disediakan secara gratis dengan fitur premium untuk yang mau membayar. Hal ini membuat LLM menjadi terjangkau untuk semua kalangan yang memiliki akses ke internet. Makin ke sini, makin terampil orang-orang dalam memanfaatkan LLM ini. Secara umum, banyak yang terbantu dengan keberadaan LLM ini.

LLM digunakan untuk mencari tahu tentang sesuatu yang sulit dicari dengan mesin pencari (Google, Bing, dsb.), memandu dalam memahami suatu konsep, memberi contoh kasus untuk berlatih, dan mendengarkan isi hati. LLM sudah seperti suatu orang yang bisa diajak berbicara. Apakah LLM saat ini sudah lulus uji Turing (uji untuk membedakan antara manusia dan robot dari interaksi) bisa ditentukan pribadi masing-masing.

Banyak orang yang menggunakan LLM sebagai teman mengobrol. Hal ini bisa disebabkan oleh

  • ketersediaan (bisa dihubungi kapan pun),
  • kesesuaian (bisa diatur menjadi persona apa pun), dan
  • kenyamanan (tidak menghakimi).

Sifat tidak menghakimi ini yang menjadi daya tarik banyak orang. Orang-orang yang semula takut bertanya menjadi berani bertanya. Seperti hal lain di internet, orang-orang bisa sesuka hati membalas pertanyaan seseorang, bahkan hingga menghakimi orang yang bertanya. LLM menjadi oasis (ruang aman) di tengah gurun pasir (internet).

Bagi beberapa orang, LLM menjadi teman dekat yang bisa dipercaya untuk mendengarkan banyak hal tentang dia, bahkan sampai menjadi tempat curhat. Ketika banyak orang dengan mudah menghakimi orang lain, LLM bisa memberi ruang aman untuk orang-orang yang perlu teman cerita.

ELIZA dan Relevansinya pada Masa Kini

Hal ini mengingatkanku tentang program/robot percakapan (chat bot) pertama yang dinamai ELIZA. ELIZA adalah program pengolah bahasa alami yang didesain untuk membuat simulasi percakapan secara interaktif. ELIZA bisa diatur dengan sebuah skrip. Skrip ELIZA yang terkenal adalah DOCTOR yang membuat simulasi psikoterapis yang berpusat pada orang (Rogerian psychotherapy).

Berikut contoh percakapan dengan ELIZA (Weizenbaum, 1966):

You : Men are all alike.
ELIZA : In what way?
You : They're always bugging us about something or other.
ELIZA : Can you think of a specific example?
You : Well, my boyfriend made me come here.
ELIZA : Your boyfriend made you come here.
You : He says I'm depressed much of the time.
ELIZA : I am sorry to hear you are depressed.
You : It's true. I am unhappy.
ELIZA : Do you think coming here will help you not to be unhappy?
You : I need some help, that much seems certain.
ELIZA : What would it mean to you if you got some help?
You : Perhaps I could learn to get along with my mother.
ELIZA : Tell me more about your family.
You : My mother takes care of me.
ELIZA : Who else in your family takes care of you?
You : My father.
ELIZA : Your father.
You : You are like my father in some ways.
ELIZA : What resemblance do you see?
You : You are not very aggressive but I think you don't want me to notice that.
ELIZA : What makes you think I am not very aggressive?
You : You don't argue with me.
ELIZA : Why do you think I don't argue with you?
You : You are afraid of me.
ELIZA : Does it please you to believe I am afraid of you?
You : My father is afraid of everybody.
ELIZA : What else comes to mind when you think of your father?
You : Bullies.
ELIZA : Does that have anything to do with the fact that your boyfriend made you come here?

ELIZA masih menggunakan pencocokan pola untuk membuat balasan. Ia juga tidak menyimpan konteks sehingga bisa hilang konteks dan terasa repetitif/monoton. Namun, program sederhana ini bisa membuat simulasi bentuk empati dan ilusi rasa mengerti/pengertian. ELIZA menjadi pelopor dalam kecerdasan buatan untuk percakapan.

Pada masa kini, pemanfaatan bot percakapan untuk tempat curhat makin relevan. Internet yang makin ke sini makin "galak" membuat ruang aman makin sempit. Belum lagi orang-orang yang bisa diajak bercerita juga makin sedikit karena mereka pun juga sedang kesulitan dengan masalah mereka masing-masing.

Kesimpulan

Sejatinya, manusia hanya ingin punya tempat untuk bertanya dan bercerita tanpa rasa takut akan dihakimi ataupun dipandang buruk. Namun, kita juga tidak bisa meminta orang lain agar sesuai dengan kita. Meski bukan cara yang ideal, robot percakapan bisa menjadi alternatif untuk tempat bertanya dan bercerita. Bila diperlukan, segera konsultasikan dengan psikiater yang dipercaya.

Mens sana in corpore sano. Sehat selalu, semuanya!